KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN MUDA


BAB I
PANDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Banyak sekali komplikasi pada Ibu dan janin selama masa kehamilan muda. Beberapa komplikasi tersebut antara lain abortus, kehamilan mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik. Komplikasi-komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan tersebut sangat membahayakan baik bagi Ibu maupun janin jika tidak segera ditangani.
            Dengan angka kematian Ibu yang tinggi di Indonesia, masih perlu dipelajari dan didalami lagi komplikasi-komplikasi pada masa kehamilan yang juga salah satu penyebabnya. Kemahiran-kemahiran para bidan juga dituntut untuk menyelamatkan Ibu-Ibu yang mempunyai komplikasi-komplikasi berbahaya yang akan kita bahas pada makalah ini.

      B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah itu abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik?
2.       Bagaimana seseorang bisa di diagnosis abortus , mola hidatidosa, dan  kehamilan ektopik?
3.      Bagaimana cara penanganan abortus , mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui apa itu abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik
2.      Mengetahui cara menentukan seseorang diagnosis abortus,mola hidatidosa,  dan kehamilan ektopik.
3.      Mengetahui cara penanganan abortus , mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik
     
     

BAB II
PEMBAHASAN

 PERDARAHAN PERVAGINAM
            Perdarahan pada kehamilan muda adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan mudaperdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus,kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Penanganan umum perdarahan pada kehamilan muda :
v  Lakukan penilaian secara cepat mengenaii keadaan umum pasien, termasuk tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, dan suhu).
v  Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkerringat banyak, pingsan, tekanan sistolik kurang 90 mmHg, nadi lebih 112 kali per menit).
v  Jika dicurigai terjadi syok, segera mullai penanganan syok.
 Jika tidak terlihat tanda-tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk memulai penanganan syok dengan   segera.
§  Jika pasien dalam keadaan syok, pikirkaan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu.
§  Pasang infus dengan jarum infus besar ((16 G atau lebih), berikan larutan garam fisiologik atau ringer laktat dengan tetesan cepat (500 cc dalam 2 jam pertama).
Diagnosis perdarahan pada kehamilan muda :
1.      Pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita dengan anemia, penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease- PID), gejala abortus atau keluhan nyeri yang tidak biasa.
2.      Catatan : Jika dicurigai adanya kehamilan ektopik, lakukan pemeriksaan bimanual secara hati-hati karena kehamilan ektopik awal bisa sampai mudah pecah.
3.      Pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia reproduktif yang mengalami terlambat haid (lebih 1 bulan sejak haid terakhir) dan mempunyai 1 atau lebih tanda berikut : perdarahan, kaku perut, pengeluaran sebagian produk konsepsi, serviks yang berdilatasi atau uterus yang lebih kecil dari seharusnya.
4.      Jika abortus merupakan kemungkinan diagnosis, kenali dan segera tangani komplikasi yang ada.
A.    ABORTUS
            Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
1.    Abortus Imminens (threatened)
v  Dicurigai bila terdapat keluarnya darah dari vagina, atau perdarahan pervaginam pada trimester pertama kehamilan.
v  Dapat atau tanpa disertai rasa ules ringan, sama dengan pada waktu menstruuasi atau nyeri pinggang bawah.
v  Pemeriksaan vagina pada kelainan ini memperlihatkan tidak adanya pembukaan serviks.
Penanganan abortus imminens :
·         Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total.
·         Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.
·         Jika perdarahan :
Berhenti : lakukan asuhan antenatal seperti biasa, lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.
                                    Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemukan uterus yang lebih besar dari yang diharapkan, mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola. Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (misalnya salbutamol atau indometasin) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah abortus.
       Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (misalnya salbutamol atau indometasin) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah abortus.

2.      Abortus Insipiens (inevitable)
Ø  Suatu abortus yang mengancam, ditandai dengan pecahnya selaput janin dan adanya serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka.
Ø  Ditandai nyeri perut bagian bawah atau nyeri kolik uterus yang hebat.
Ø  Pada pemeriksaan vagina memperlihatkan dilatasi kantong serviks dengan bagian kantong konsepsi yang menonjol.
Penanganan abortus insipiens :
a.       Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan aspirasi vakum manual.  Jika evaluasi tidak dapat, segera lakukan : Berikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila perlu). Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.
b.      Jika usia kehamilan lebih 16 minggu :
1.      Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi.
2.      Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau larutan ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.
3.      Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
3.      Abortus Inkomplet (incomplete)
a)      Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal di dalam uterus.
b)      Pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Penanganan abortus inkomplit :     
·      Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang 16
minggu, evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler atau misoprostol 400 mcg peroral.
·      Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi sisa hasil konsepsi dengan :
1.      Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang terpilih. Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika aspirasi vakum manual tidak tersedia.
2.      Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu).
c.       Jika kehamilan lebih 16 minggu :
·      Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
·      Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg).
·      Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.
d.      Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
4.      Abortus Komplet (complete)
·         Semua hasil konsepsi sudah keluar
·         Pada penderita ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah banyak mengecil
·         Uji kehamilan menjadi negatif
·         Penanganan abortus komplit
·         Tidak perlu evaluasi lagi.
·         Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak.
·         Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
·         Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus 600 mg per hari selama 2 minggu. Jika anemia berat berikan transfusi darah.
·         Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut
5.      Missed Abortion
v  Embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu, akan tetapi hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam kandungan selama 8 minggu atau lebih
v  Biasanya didahului tanda abortus iminens yang kemudian menghilang secara spontan atau setelah pengobatan.
6.    Abortus Habitualis (Habitual Abortion)
v  Abortus spontan yang terjadi berturut-turut 3 kali atau lebih
v  Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, namun kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu
Ø  Pemantauan Pasca Abortus
            Insidens abortus spontan kurang lebih 15% (1 dari 7 kehamilan) dari seluruh kehamilan. Syarat-syarat memulai metode kontrasepsi dalam waktu 7 hari pada kehamilan yang tidak diinginkan :
a)      Tidak terdapat komplikasi berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
b)      Ibu menerima konseling dan bantuan secukupnya dalam memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai.
Ø  Metode kontrasepsi pasca abortus :
a.       Kondom
v  Waktu aplikasinya segera.
v  Efektivitasnya tergantung dari tingkat kedisiplinan klien.
v  Dapat mencegah penyakit menular seksual.
b.      Pil kontrasepsi
v  Waktu aplikasinya segera.
v  Cukup efektif tetapi perlu ketaatan klien untuk minum pil secara teratur.
c.       Suntikan
v  Waktu aplikasinya segera.
v  Konseling untuk pilihan hormon tunggal atau kombinasi.



d.      Implan
v  Waktu aplikasinya segera.
v  Jika pasangan tersebut mempunyai 1 anak atau lebih dan ingin kontrasepsi jangka panjang.
e.       Alat kontrasepsi dalam rahim
v  Waktu aplikasinya segera dan setelah kondisi pasien pulih kembali.
v  Tunda insersi jika hemoglobin kurang 7 gr/dl (anemia) atau jika dicurigai adanya infeksi.
f.       Tubektomi
v  Waktu aplikasinya segera.
v  Untuk pasangan yang ingin menghentikan fertilitas.
v  Jika dicurigai adanya infeksi, tunda prosedur sampai keadaan jelas.
v  Jika hemoglobin kurang 7 gram/dl, tunda sampai anemia telah diperbaiki.
·         Sediakan metode alternatif (seperti kondom).
Beberapa wanita mungkin membutuhkan :
a)      Jika klien pernah diimunisasi, berikan booster tetanus toksoid 0,5 ml atau jika dinding vagina atau kanalis servikalis tampak luka terkontaminasi.
b)      Jika riwayat imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus 1500 unit intramuskuler diikuti dengan tetanus toksoid 0,5 ml setelah 4 minggu.
c)      Penatalaksanaan untuk penyakit menular seksual.
d)     Penapisan kanker serviks.
B.     KEHAMILAN MOLA HIDATIDOSA
            Disebut kehamilan anggur yaitu ada jonjot korion yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata ikan. Ini merupakan bentuk neoplasma trofoblas yang jinak.
            Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui secara pasti, namum diduga actor penyebabnya adalah :
·         Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat               dikeluarkan
·         Imunoselektif dari tropoblast
·         Keadaan sosio-ekonomi yang rendah
·         Paritas tinggi
·         Kekurangan protein
·         Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
Pasien dengan kehamilan mola akan memiliki tanda dan gejala sebagai berikut :
ü  Terdapat gejala-gejala kehamilan muda yang lebih nyata dari kehamilan normal, misalnya mual muntah yang berlebihan.
ü  Terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, warna kecokelatan seperti bumbu rujak, tidak teratur.
ü  Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamialn.
ü  Keluar jaringan mola (seperti anggur) yang merupakan diagnosis pasti, namun jaringan mola ini tidak selalu ditemukan.
ü  Muka dan terkadang badan kelihatan lebih pucat atau kekuningan, yang disebut muka mola (mola face)
ü  Jika gelembung mola sampai keluar, maka tanda ini akan kelihatan lebih jelas.
ü  Uterus membesar tetapi tidak sesuai dengan usia kehamilan yang seharusnya.
ü  Tidak teraba bagian-bagian ballotement janin dan gerakan janin
ü  Tidak terdengar DJJ
ü  Terdengar bising dan bunyi khas
ü  Pada test kehamilan ditemukan kadar HCG yang tinggi
ü  Rahim lebih besar
ü  Konsistensi lebih lembek
ü  Tidak ada bagian-bagian janin
ü  Terdapat perdarahan
ü  Teraba jaringan dikanalis dan vagina.
ü  Pada foto rontgen abdomen tidak terlihat adanya kerangka janin (pada usia kehamilan lebih dari tiga bulan)
ü  Pada pemeriksaan USG ditemukan adanya gambaran badai salju (gambaran khas pada kehamilan mola) dan tidak terlihat adanya janin
            Pengelolaan mola hidatidosa sebaiknya dilakukan di rumah sakit, adapun langkah-langkah pengelolaannya adalah :
·         Pengelolaan syok jika terjadi syok
·         Transfusi darah jika kadar Hb < 8 gr %
·         Kuretase sebaiknya dengan vakum kuretase, kemudian dilanjutkan dengan sendok kuret yang tumpul setelah terjadi pengecilan uterus dan harus dilindungi dengan oksitosin 10 iu dalam 500 ml Dextose 5 % apabila sondase uterus > 12 cm.
·         Pasca kuretase diberikan ergometrin tablet 3x1 tablet/hari
·         Adanya penyulit pre-eklamsi dikelola sesuai dengan konsultasi internis
·         Pengamatan lanjut dilakukan intuk kemungkinan keganasan pasca mola hidatidosa, selama 1-2 tahun dengan jadwal sbb :
Ø 1 x 1 minggu pertama selama 1 bulan (4x)
Ø 1 x 2 minggu selama 2 bulan (4x)
Ø 1 x 1 bulan selama 4 bulan (4x)
Ø 1 x 3 bulan selama 1 tahun  (4x). Dilakukan sampai 2x pemeriksaan berturut-turut negative.
 Agar tidak mengacaukan pengamatan, pasien dianjurkan menggunakan kontrasepsi kondom dan tidak hamil selama pengawasan.

C.     KEHAMILAN EKTOPIK
            Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga uterus. Tuba falopii merupakan tempat tersering untuk terjadi implintasi kehamilan ektopik (>90%). Situasi ini membahayakan nyawa karena dapat menyebabkan pecahnya tuba falopi jika kehamilan berkembang. Perawatannya harus dilakukan dengan cara operasi atau melalui obat-obatan. Namun, aborsi medis tidak dapat mengobati kehamilan diluar rahim.
§  Tanda dan Gejala
Pada minggu-minggu awal, kehamilan ektopik memiliki tanda-tanda seperti kehamilan pada umumnya, yaitu terlambat haid, mual dan muntah, mudah lelah, dan perabaan keras pada payudara.
Tanda-tanda yang harus diperhatikan pada kehamilan ektopik adalah:
·         Nyeri hebat pada perut bagian bawah, nyeri tersebut dapat terasa tajam awalnya kemudian perlahan-lahan menyebar ke seluruh perut. Nyeri bertambah hebat bila bergerak
·         Perdarahan vagina (bervariasi, dapat berupa bercak atau banyak seperti menstruasi).
Apabila seorang wanita dengan kehamilan ektopik mengalami gejala diatas, maka dikatakan bahwa wanita tersebut mengalami Kehamilan Ektopik Terganggu. Apabila anda merasa hamil dan mengalami gejala-gejala seperti ini maka segera temui dokter anda. Hal ini sangat penting karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa apabila ruptur (pecah) dan menyebabkan perdarahan di dalam.
1)      Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan air seni dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang, sedangkan untuk mengetahui kehamilan ektopik seorang dokter dapat melakukan:
2)      Pemeriksaan panggul untuk mengkonfirmasi ukuran rahim dalam masa kehamilan dan merasakan perut yang keras
3)      Pemeriksaan darah untuk mengecek hormon ß-hCG. Pemeriksaan ini diulangi 2 hari kemudian. Pada kehamilan muda, level hormon ini meningkat sebanyak 2 kali setiap 2 hari. Kadar hormon yang rendah menunjukkan adanya suatu masalah seperti kehamilan ektopik
4)      Pemeriksaan ultrosonografi (USG). Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi dari rahim seorang wanita. Pemeriksaan USG dapat melihat dimana lokasi kehamilan seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat lain
§  Tatalaksana
            Karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa, maka deteksi dini dan pengakhiran kehamilan adalah tatalaksana yang disarankan. Pengakhiran kehamilan dapat dilakukan melalui:

a.       Obat-obatan
Dapat diberikan apabila kehamilan ektopik diketahui sejak dini. Obat yang digunakan adalah methotrexate (obat anti kanker)
b.      Operasi
Untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari beberapa minggu, operasi adalah tindakan yang lebih aman dan memiliki angka keberhasilan lebih besar daripada obat-obatan. Apabila memungkinkan, akan dilakukan operasi laparaskopi
§  Penyebab
            Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Namun perlu diingat bahwa kehamilan ektopik dapat terjadi pada wanita tanpa faktor risiko. Faktor risiko kehamilan ektopik adalah:
Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka kekambuhan sebesar 15% setelah kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua.
Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesterone
·         Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih menggunakan kontrasepsi spiral (3 – 4%). Pil yang mengandung hormon progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik karena pil progesteron dapat mengganggu pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim
Kerusakan dari saluran tuba
·         Telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui saluran tersebut sehingga menyebabkan telur melekat dan tumbuh di dalam saluran tuba. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan saluran tuba diantaranya adalah:
·         Merokok
Kehamilan ektopik meningkat sebesar 1,6 – 3,5 kali dibandingkan wanita yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena merokok menyebabkan penundaan masa ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), gangguan pergerakan sel rambut silia di saluran tuba, dan penurunan kekebalan tubuh.
·         Penyakit Radang Panggul
·         Menyebabkan perlekatan di dalam saluran tuba, gangguan pergerakan sel rambut silia yang dapat terjadi karena infeksi kuman TBC, klamidia, gonorea.
·         Endometriosis
Dapat menyebabkan jaringan parut di sekitar saluran tuba.
·         Tindakan medis
·         Seperti operasi saluran tuba atau operasi daerah panggul, pengobatan infertilitas seperti bayi tabung –> menyebabkan parut pada rahim dan saluran tuba.
§  Pencegahan
            Berhenti merokok akan menurunkan risiko kehamilan ektopik. Wanita yang merokok memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik. Berhubungan seksual secara aman seperti menggunakan kondom akan mengurangi risiko kehamilan ektopik dalam arti berhubungan seks secara aman akan melindungi seseorang dari penyakit menular seksual yang pada akhirnya dapat menjadi penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul dapat menyebabkan jaringan parut pada saluran tuba yang akan meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik. Kita tidak dapat menghindari 100% risiko kehamilan ektopik, namun kita dapat mengurangi komplikasi yang mengancam nyawa dengan deteksi dini dan tatalaksana secepat mungkin. Jika kita memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, maka kerjasama antara dokter dan ibu sebaiknya ditingkatkan untuk mencegah komplikasi kehamilan ektopik.
 Kemungkinan kehamilan di masa depan
            Adalah suatu kewajaran untuk khawatir menganai masalah kesuburan setelah mengalami kehamilan ektopik. Seseorang yang mengalami kehamilan ektopik bukan berarti tidak dapat mengalami kehamilan normal namun berarti seseorang memiliki kemungkinan untuk mengalami kehamilan ektopik lagi di masa depan. Apabila saluran tuba ruptur (pecah) akibat kehamilan ektopik dan diangkat melalui operasi, seorang wanita akan tetap menghasilkan ovum (sel telur) melalui saluran tuba sebelahnya namun kemungkinan hamil berkurang sebesar 50 %. Apabila salah satu saluran tuba terganggu (contoh karena perlekatan) maka terdapat kemungkinan saluran tuba yang di sebelahnya mengalami gangguan juga. Hal ini dapat menurunkan angka kehamilan berikutnya dan meningkatkan angka kehamilan ektopik selanjutnya. Pada kasus yang berkaitan dengan pemakaian spiral, tidak ada peningkatan risiko kehamilan ektopik apabila spiral diangkat.
























ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.O G1P0A0 UMUR  24 TAHUN
KEHAMILAN 16 MINGGU DENGAN MOLAHIDATIDOSA

I.         PENGKAJIAN DATA    
           
Nama                   :  Ny. O                                             nama             : Tn. J
Umur                   :  27 tahun                                         umur              : 30 tahun
Agama                 :  Islam                                              agama            : Islam
Suku/ Bangsa       :  Jawa / Indonesia                           suku/bangsa   : Jawa / Indonesia
Pendidikan           :  SMA                                              pendidikan   :  SMA
Pekerjaan             :  IRT                                                pekerjaan       : pegawai SWASTA
Alamat                 :  Jl. Medan                                      alamat            : jl. Medan
                 
Tanggal/jam : 6 April 2014  /12.15  WIB,   Oleh : Bidan

S          : keluhan utama : ibu mengatakan keluar darah sedikit-sedikit, merasa pusing, penglihatannya kunang-kunang, dan sering muntah.
            Riwayat penyakit saat ini : ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama umur kehamilan  16 minggu, belum pernah keguguran, mengeluh keluar darah seperti hati ayam dari jalan lahir, ada gelembung seperti telur ikan, darah membasahi 1 pembalut per hari, ibu mengaku mengalami perdarahan ± 10 hari.

O         :  Keadaan umum                    : lemah
                Kesadaran                           : cm
Tanda-tanda vital
a.       TD                                     : 110/60 mm Hg
b.      Pols                                   88x/i
c.       R/R                                    : 20 x/i
d.      Temperature                      : 36 C
e.       Mata                                  : Konjungtiva tidak anemis, sklera putih.
f.       Leher                                 :Tidak ada pembesaran kelenjar tirod, tidak ada           pembesaran kelenjar getah bening.
g.       Dada
Bentuk simetris, jantung : bunyi jantung normal (reguler), paru-paru : normal, tidak ditemukan adanya sesak nafas maupun whezing.
h.        Abdomen                     :Cembung dan lembek
i.          Ekstremitas
Atas: Tidak ada oedema
Bawah: Tidak ada oedem dan tidak ada varises
j.          Genetalia
Pemeriksaan dalam: Vulva dan Vagina tidak ada keluhan, pembukaan tertutup
A.    Pemeriksaan Penunjang
a.       HB                              : 12 gr%

                  A         : Ny O            umur 27 tahun dengan kehamilan molahidatidosa(hamil  anggur)

Pelaksanaan
.      Melakukan persetujuan dengan ibu dan keluarga, bahwa akan dilakukan pemeriksaan dan pengobatan kepada ibu. (ibu menyetujui dan bersedia untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan).
2.      Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu akan di rawat inap selama beberapa hari demi kesembuhan ibu. (Ibu setuju untuk dilakukan rawat inap)
3.      Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu akan dilakukan kuretase demi keselamatan jiwa ibu. (Ibu dan keluarga menyetujui dengan tindakan yang akan dilakukan)
4.      Memasang infus RL.
5.      Memantau tanda-tanda vital ibu.
6.      Memantau perdarahan.
7.      Melakukan pemeriksaan Lab (Hematologi)
a)      Hasil:   Hemoglobin    = 12.6 gr/dl
b)      Hematokrit      = 37 %
c)       Leukosit          = 8.200/mm3
d)       Trombosit        = 335.000/mm3
e)        Eritrosit           = 4.23 juta/mm3

                  S:Ibu mengatakan lemas
O:    Kesadaran                                   : cm
Tanda-tanda vital
k.      TD                                     : 110/60 mm Hg
l.        Pols                                   88x/i
m.    R/R                                    : 20 x/i
n.      Temperature                      : 36 C


A : : Ny O                  umur 27 tahun dengan kehamilan molahidatidosa(hamil anggur)

Planing :  
·         Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu akan di rawat inap selama beberapa hari demi kesembuhan ibu.
·         Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu akan dilakukan kuretase demi keselamatan jiwa ibu.
·         Memasang infus RL
·         Memeriksa  tanda-tanda vital ibu
·         Memantau perdarahan

            S:ibu mengatakan keadaannya baik
O  :    Kesadaran         : cm
Tanda-tanda vital
TD                               : 120/80 mm Hg
Pols                             : 88x/i
R/R                              : 20 x/i
Temperature                : 36 C

            A:        Ny A umur 27 tahun dengan kehamilan molahidatidosa

Planning and action
·                     Atur posisi pasien dengan posisi trendenburg (kepala lebih rendah daripada kaki)
·                     Observasi tetesan infus
·                     Observasi tanda-tanda syok
·                     Lakukan pemasangan oksigen 4-6 lt/mnt
·                     Observasi TFU, kontraksi, TTV, kandung kemih, perdarahan
·                     Menyiapkan inform concent untuk persiapan operasi
·                     Melakukan persiapan op
o   Memasang DC
o   Mengambil spesimen darah ( elektrolit, SGOT, SGPT)
o   Konsul ke bagian anestesi
o   Pasien dipuasakan
o   Premedikasi
o   Lepaskan kosmetik dan perhiasan
o   Ganti baju pasien dg pakaian op



Pukul 15.00 wib  Ny O masuk ke ruang op......   
Pukul 17.00 ny O masuk ke ruang recovery room.... post histerektomi.....
Pukul 17.45 WIB Ny O masuk ke ruang perawatan. dengan ligasi arteri uterina dan avarika, KU : baik, Kesadaran : CM TD : 110/70 mmhg RR : 24x/i Pols : 88x/i

                   EVALUASI                                            
a.       Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.
b.      Ibu sudah mengetahui tentang kehamilan fisiologis TM II, terlihat ibu bisa mengulangi perkataan bidan.
c.       Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan, terlihat ibu dapat menjawab pertanyaan dari bidan.
d.      Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup.
e.       Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
f.       Ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
g.      Ibu masih terlihat cemas.
h.      Telah diberikan terapi obat pada ibu.
i.        Telah dilakukan rujukan.










ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “M” GESTASI 9 MINGGU DENGAN MASALAH ABORTUS INKOMPLIT
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas istri / suami
Nama : Ny ”M” / Tn “S”
Umur : 24 tahun / 30 tahun
Nikah / lamanya : 1 X / 2 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan :IRT / POLRI
Alamat : BTN. Pepabri Blok FF.12
                 
Tanggal/jam : 6 April 2014  /12.15  WIB,   Oleh : Bidan

S          :  ibu mengatakan Ini merupakan kehamilan pertama bagi ibu.
O         :  Abdomen tampak tegang.
A         : ibu merasakan perut tegang dan mengalami perdarahan

Pelaksanaan :
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan ibu dan janin..
2. Observasi tanda – tanda vital.
3. Beri penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang abortus dan tanda-tandanya.
4. Anjurkan ibu untuk istirahat baring..
5. Beri penjelasan pada ibu tentang Healt Education
6. Anjurkan ibu untuk mengurangi pekerjaan sehari – hari
7. Memberi tahu ibu dan keluarga tentang tindakan kuretase

Pukul 13 : 00
S    : Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran.
Ibu mengatakan nyeri perut dan keram pada bagian bawah
Ibu belum merasakan pergerakan janinya.
a)      : 1. kesadaran komposmentis
2. Tanda – tanda vital
• TD : 120/80 mmHg
• N : 80 x/i
• S : 36,50C
• P : 22 x/i
3. TB : 154 cm
4. BB
• Sebelum hamil : 40 kg
• Setelah hamil : 43 kg
5. Lila : 23 cm
6. Ekspresi wajah ibu tampak cemas
7. Konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus
8. Hidung simetris kiri dan kanan
9. Payudara simetris kiri dan kanan, tampak hyperpigmentasi pada areola mammae.
10. Abdomen tampak tegang
11. Tidak ada varices pada tungkai.

A   : GI P0 AO, Gestasi 9 minggu , abortus inkomplit , dengan masalah kecemasan.
P    :1 . Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
2. Memberikan healt education
3. Menjelaskan pada ibu tanda – tanda abortus
4. Member dukungan psikologis pada ibu
5. Menganjurkan ibu untuk mengurangi pekerjaan sehari – hari

Pukul  13:45
S   : Ibu mengatakan terlambat datang bulan ± 2 bulan lamanya
              Ibu tidak pernah tes kehamilan
              Ibu belum pernah memeriksakan ke hamilannya
              Ibu  tidak pernah ke dukun dan tidak pernah minum obat-obatan dan jamu.
              Ibu khawatir dengan keadaanya sekarang


                  O         : 1.    Kesadaran          : composmentis
                  2.    Tanda-tanda vital       :
a.           Tekanan darah       : 100/80 mmHg
b.           Nadi       : 84 x/menit
c.           Suhu badan  : 38,50C
d.           Pernafasan    : 20x/menit
                  3.    Inspeksi
       a.     Ekspresi wajah cemas dan meringis menahan sakit jika bergerak
       b.     Konjungtiva tidak anemis
       c.      Tampak keluar darah dari vagina berwarna merah kehitaman dan varises tidak ada
       4. palpasi
       TFU : 3 jari di atas simfisis dan terasa nyeri
       Pemeriksaan dalam oleh dokter
a.    Vagina : tidak ada kelainan
b.    Portio : lunak
c.    Pembukaan : 3 cm
d.    Pelepasan : darah dan sisa jaringan

5.    Pemeriksaan laboratorium oleh petugas laboratorium jam 17.00
                                         a.  Plano test   : (-)
                                         b.  Haemoglobin                      : 11,0 gr% (normal 12-14 gr%)
                                         c.   Leucsyt                             : 12.540 ribu  (normal 5-10 ribu )
             d. Trombocyt                           : 224 ribu  / mm3 (normal 150 -400 ribu /mm3)



A :GI P0 AbO Gestasi, 9 minggu abortus inkomplit dengan masalah nyeri perut bagian bawah.

        P : Jam  penatalaksanaan pemberian cairan infus ringer laktat 500 ml+ ketorolac 28 tetes/menit botol 1
        2.     Menjelaskan pada ibu dan keluarganya tentang pentingnya dilakukan kuret dan ibu bersedia dilakukan tindakan kuretage serta suami sudah menandatangani persetujuan kuret
       3.     Menyiapkan alat kuret
       4.     Jam 15.00  WIB dilakukan kuret oleh dokter “I”
5.     Pemberian obat-obatan :
·         Jam 15.30 WIB  pemberian amoxan 1 gram secara  IV
·         Jam 16.00 WIB  memberikan injeksi oksitosin 10 unit dan ergometrin 0,2 mg secara IM
6.     Observasi jam :
a)      Jaringan dapat dikeluarkan seluruhnya atau uterus kosong
b)      TFU 2 jari atas symphisis kontraksi uterus baik
c)      Perdarahan sedikit pada pembalut
d)     Nyeri dirasakan ibu berkurang pada perut bagian bawah
e)      Ekspresi wajah ibu tenang dan tidak meringis lagi
        7.Tanda-tanda vital dalam batas normal:
            a.                 Tekanan darah       :     110/80   mmHg
            b.                 Nadi     :                80 x/menit
            c.                 Suhu badan           :     360C
            d.                 Pernafasan             :     20 x/menit

            Evaluasi
            Ny “D” sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu jaringan dapat dikeluarkan seluruhnya atau uterus kosong,
            TFU 2 jari atas symphisis
             kontraksi uterus baik
             perdarahan sedikit,
            nyeri yang dirasakan ibu berkurang pada perut bagian bawah,
             ekspresi wajah ibu tenang dan tidak meringis lagi,
            tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu:
·         tekanan darah 110/80 mmHg,
·         nadi 80 x/menit,
·         suhu badan 360C,
·         pernafasan 20 x/menit
Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
I.  PENGUMPULAN DATA
A.    IDENTITAS
Nama ibu               : Jamila                            Nama suami              : Suswanto
Umur                      : 25 tahun                        umur                         : 29 tahun
Suku /kebangsaan  : Jawa/ indonesia             Suku/ kebangsaan     : Jawa / Indonesia
Agama                   : Islam                             Agama                      : Islam
Pekerjaan               : IRT                                Pekerjaan                  :Wiraswasta
Alamat rumah        :Jl.Sangnawaluh no 18    Alamat rumah           : Jl.Sangnawaluh no18

B.     ANAMNESE
Pada tanggal          : 13 Januari  2014    Pukul   : 05.00 wib
1.      Alasan kunjungan ini              : Ibu dengan KU: buruk,syok,disertai Pingsan
2.      Keluhan – keluhan                 : Nyeri perut bawah,dan keluar darah dari vagina
3.      Riwayat Menstruasi              
a.       Haid pertama umur            :12 tahun                       Teratur/Tidak     :Tidak
b.      Siklus                                 : 28 hari,30 hari             Lamanya             : 6 hari
c.       Banyaknya                         : 4-5 x ganti duk           Sifatnya darah    : encer, merah
d.      Dismenorhoe                     :ada
4.      Riwayat kehamilan sekarang 
1.         Hari pertama Haid terakhir                            : 09-9-2013
2.         Tafsiran Persalinan                                         :16-06-2014
3.         Keluhan – keluhan pada
·         Trimester I                                     : Mual dan Muntah,pusing         
·         Trimester II                                   : Tidak Ada
·         Trimester III                                  : Tidak Ada
4.         Tanda – tanda bahaya
·         Perdarahan                                    : Ada
5.         Obat – obatan yang dikonsumsi          
·         Atibiotik                                        : Ada
·         Tablet ferum                                  : Tidak Ada
·         Jamu                                              : Tidak Ada
5.      Status emosional                                       : -
6.      Riwayat Kehamilan persalinan dan Nifas lalu
No
Tgl lahir
Usia kehamilan
Jenis persalinan
Tempat persalinan
Komplikasi
Penolong
Bayi
Nifas
Umur
Ibu
Bayi
PB/BB
JK
keadaan
keadaan
laktasi
1.
K E H A M I L A N  S E K A R A N G













7.      Riwayat penyakit keluarga
·      Jantung                                                 : Tidak Ada
·      Hipertensi                                             : Tidak Ada
·      DM                                                       : Tidak Ada
h.      Alat kontrasepsi yang pernah digunakan:pil progesteron

C.    PEMERIKSAAN FISIK
1.      Tinggi Badan           :160 cm
Berat badan              : 60 kg
2.      Vital sign                 
Tekanan darah          : 70/60 mmhg
Denyut nadi             : 100 x /menit
Pernafasan                : 16 x/ menit
Suhu                         : 38 oC
a.       Wajah                : Cloasma Gravidarum         : tidak ada
                            Pucat                                  :Ada
                            Oedema                             : Tidak Ada
b.      Mata                  : konjungtiva                        : anemis
                           Sklera Mata                         : Tidak ikterik
D.    UJI DIAGNOSTIK
HB                                                         : 7gr %
Urine                                                      :Glukosa       :  - (negatif)
                                                                Protein         :  - (negatif)




Subyektif

 Ny.Jamila umur 25 Tahun mengalami  shok dan pingsan, uterus tidak berkontraksi.sebelum ibu pingsan ia mengatakan nyeri pada perut bagian bawah dan keluar darah dari vagina ibu.

Obyektif

Keadaan Umum ibu        : Lemah
Tanda-tanda vital             : Tekanan darah : 70/40 mmHg
                                                   Nadi                    : 100 x/menit
                                                   Pernafasan      : 18 x/menit
                                                   Suhu                   : 36 Celcius
HB                          : 7gr %
Urine                     :Glukosa              :  - (negatif)
                                 Protein                                :  - (negatif)

Wajah                                   :Conjungtiva     :Anemis
                                                  Skelra                  :tidak ikterik
                                                  Pucat                   :Ada
                                                  Odema               :Tidak ada
Palpasi abdomen             :TFU  tidak sesuai dengan Usia kehamilan
Uterus                                  :Kontraksi           :Tidak ada

Assesment

Diagnosa              ; Ny.Jamila Perdarahan antepartum
Masalah               :Perdarahan keluar 400cc
                                 Kontraksi tidak ada
                                 Syok yang disertai pingsan
Kebutuhan : -Menstabilkan kondisi pasien
-Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring kekiri untuk meminimalkan risiko terjadinya   aspirasi jika ia muntah dan untuk memastikan jalan napasnya terbuka.
-Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah(pemberian cairan infuse RL 15  tetes/menit)
Mengefisiensikan system sirkulasi darah

Planning
1.       Menjelaskan kepada keluarga pasien supaya pasien mendapatkan pertolongan segera dengan melakukan rujukan kerumah sakit sesuai yang
2.       Lakukan persiapan untuk merujuk pasien ( pemberian oksigen,infuse terpasang dengan baik,pantau tanda-tanda vital)
3.       Melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui hasil lebih jelas







Pada pukul 06.00 wib pasien segera dirujuk ke RS.Vita Insani pematangsiantar….
Pemeriksaan segera dilakukan oleh tenaga medis melalui pemeriksaan USG

Subyektif

Ny. Jamila 25 Tahun mengalami nyeri tekan perut bagian bawah,perdarahan pervaginam,uterus tidak berkontraksi serta mengalami syok dan pingsan.

Obyektif

Keadaan Umum ibu: Lemah
Tanda-tanda vital             : Tekanan darah : 80/70 mmHg
                                                   Nadi                    : 80 x/menit
                                                   Pernafasan      : 20x/menit
                                                   Suhu                   : 38 celcius
Wajah                                   :Conjungtiva     :Anemis
                                                  Skelra                  :tidak ikterik
                                                  Pucat                   :Ada
                                                  Odema               :Tidak ada
HB                          : 7gr %
Urine                     :Glukosa              :  - (negatif)
                                                                                 Protein                                :  - (negatif)
HCG                       :Meningkat 2 x lipat setip 48 jam (< 66  %)

Pemeriksaan Dalam       : Kavum douglas menonjol,nyeri goyang porsio atau Massa disamping uterus,  infeksi alat kandungan
 Pemeriksaan USG           :ditemukan kantong gestasi dengan djj dengan kavum uteri yang kosong dan terdapat massa berdiameter 1-3 cm dengan pinggir ekhogenik yang mengelilingi pusat yang hipoekhoik

Assesment

Diagnosa     :Ny.Jamila 25 Tahun usia kehamilan 16 minggu dengan Kehamilan Ektopik  Terganggu
Masalah      : Nyeri Perut bawah yg gradual,perdarahan pervaginam setelah keterlambatan haid
Kebutuhan : Diagnosis secara bedah,dapat dilakukan dengan laparskopi dan  laparatomi
dalam  rahim


Planning

Berikan surat persetujuan kepada keluarga  untuk dilakukakan Operasi Laparatomi
Persiapan operasi :
1.       alat-alat yang digunakan harus steril
2.       ruangan operasi yang kondusif
3.       ganti pakaian pasien dengan pakaian operasi
4.       melepaskan perhiasan pasien
5.       cukur bulu pubis pasien
6.       gunting kuku pasien
7.       puasakan pasien
kolaborasi dengan bagian anastesi sebelum dilakukan tindakan operasi
dilakukan bedah Salpingostomi dan Salpingotomi
pada pukul  10.12 wib segera dilakukan operasi

Subyektif

Ny.Jamila 25Tahun mengatakan nyeri jika ditekan bagian perut bawah,keluar darah dari vagina dan perasaan lemas akibat syok disertai pingsan

Obyektif
Keadaan umum ibu : Buruk, syok berat
Dasar     :               HPHT                     : 09 Agustus 2013
                                TTP                         : 16 Mei  2014
                                Vital sign
                                Tekanan Darah  : 70/60 mmhg
                                Denyut Nadi                       : 100 x/i
                                Suhu                                      : 38 oC
                                Pernafasan                         : 16 x/i
                                Pemeriksaan laboratorium
                                HB                          : 7 gr %
                                Urine                     :Glukosa              :  -
                                Protein :  -
                                 HCG                      :meningkat 2 x lipat setiap 48 jam (<66 %)

Assesment
Ny.Jamila 25tahun usia kehamilan 16 minggu dengan kehamilan ektopik terganggu
Diagnosa              : G : I                          P : 0000                           A : 000
Masalah               :Perdarahan pervaginam
Kebutuhan         :dilakukan operasi laparatomi
                                Bedah salpingostomi dan salpingotomi

Planning
Penatalaksanaan medis : dapat merusak integritas jaringan dan sel hasil konsepsi
Syarat syarat berikut ini:

1.       keadaan hemodinamik yang stabil
2.       Bebas nyeri perut bawah
3.       Tidak ada aktifitas jantung janin
4.       Tidak ada cairan bebas dalam rongga abdomendan kavum douglas
5.       Harus teratur menjalani terapi
6.       Harus menggunakan kontrasepsi yg efektif selama 3-4 bulan pasca terapi
7.       Tidak memiliki penyakit-penyakit penyerta
8.       Sedang tidak menyusui
9.       Tidak ada kehamilan intrauterine yang koeksis
10.   Memiliki fungsi ginjal,hepar dan profil darah normal
11.   Tidak memiliki kontraindikasi terhadap pemberian methotrexate
Obat obatan Terapi
a)      Methotrexate   : untuk terapi keganasan
b)      Actinomycin :menterminasi kehamilan ektopik pada pasien-pasien dengan kegagalan terapi methotrexate sebelumnya
Penatalaksanaan Bedah               :
1.       Salpingostomi : suatu prosedur untuk mengangkat hasil konsepsiyg berdiameter kurang dari 2 cm dan berlokasi di sepertiga distal tuba fallopi
2.       Salpingotomi : sama halnya seperti salpingostomi kecuali bahwa pada salpingotomi insisi dijahit kembali


Setelah selesai operasi pasien dirawat sementara diruang ICU untuk memantau keadaan ibu sebelum dipindah keruang perawatan

Subyektif           

Ny.Jamila 25tahun post operasi salpingostomi 6 jam

Obyektif
Keadaan umum ibu : Sudah mulai membaik dan dalam masa pemulihan
Dasar     :               HPHT                     : 09 Agustus 2013
                                TTP                         : 16 Mei  2014
                                Vital sign
                                Tekanan Darah  : 110/70 mmhg
                                Denyut Nadi       : 80 x/i
                                Suhu                      : 36 oC
                                Pernafasan         : 22 x/i
                                Pemeriksaan laboratorium
                                HB                          : 13 gr %
                                Urine                     :Glukosa              :  -
                                Protein                 :  -

Assesment
Ny.Jamila 25tahun usia kehamilan 16 minggu dengan kehamilan ektopik terganggu
Diagnosa              : G : I                          P : 0000                           A : 000
Masalah               :Perdarahan pervaginam
Kebutuhan         :istirahat total
                                -konsumsi makanan yang bergizi
                               
Planning
-Jelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa operasi telah selesai
-jelaskan kepada ibu untuk tidak melakukan aktifitas sampai keadaan ibu benar benar membaik
-jelaskan kepada ibu untuk istirahat yang teratur
-anjunrkan ibu untuk tidak melakukan aktifitas yang berat jika keadaan sudah pulih kembali



























BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
ü  Perdarahan pada kehamilan muda adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 22 minggu.
ü  Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
ü  Abortus ada beberapa macam, antara lain Abortus Imminens (threatened), Abortus Insipiens (inevitable), Abortus Inkomplet (incomplete), Abortus Komplet (complete), Missed Abortion, Abortus Habitualis (Habitual Abortion)
ü  Kehamilan mola hidatidosa disebut kehamilan anggur yaitu ada jonjot korion yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata ikan.
ü  Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga uterus. Tuba falopii merupakan tempat tersering untuk terjadi implintasi kehamilan ektopik (>90%).

B.     KRITIK DAN SARAN
            Pepatah pun mengatakan tak ada gading yang tak retak, maka penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran dari para pembaca, karena makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh dengan kekurangan.








Daftar Pustaka

Suririnah, 2008. Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Dini, Kasdu, 2001. Kehamilan dan persalinan. Cetakan.1. Jakarta: 3G Publisher
Manuaba, 2008. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita . Jakarta: Arcan
Arikunto,S. 2006. Prosedur Penilitian Suatu Pendekatan Praktik edisi VI. jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarvono Prawirahardjo
Hidayat,A.Aziz Alimul, 2007. Metode Penilitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Jane Coad, Melvin Dunstall.2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Bidan. Jakarta : EGC

Komentar

Postingan Populer