MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi. Gambaran penurunan AKI
menurut Survey demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1994 adalah
390/100.000 kelahiran hidup, pada tahun 1997 yaitu 334/100.000 kelahiran hidup,
dan pada tahun 2000 yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu di
Indonesia ini, walaupun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya tetapi masih
jauh dari angka yang diharapkan yaitu 125/100.000 kelahiran hidup pada tahun
2010. (Depkes, 2000)
Suatu kehamilan akan terjadi jika ada
pertemuan antara sperma dengan ovum. Setelah itu pertemuan itu akan membentuk
zigot yang dalam beberapa jam mampu membela dirinya menjadi dua dan seterusnya.
Dengan terjadinya kehamilan maka selama system genetalia wanita mengalami
perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pembedaan
janin dan rahim.
Kehamilan merupakan suatu proses yang
dialami oleh seluruh wanita di Dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang
wanita harus mendapat penatalaksanaan yang benar. Karena ini semua berpengaruh
terhadap morbiditas dan mortalitas itu.
Menurut Sarwono, 2002 kehamilan
melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain, perubahan fisik,
perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi darah, metabolisme, fraktus
usinasius serta perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan
normal namun kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diprediksi
apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Dengan demikian, ibu
hamil sebaiknya dianjurkan untuk diperiksa ke bidan atau dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan
antenatal.(fitramaya, 2008).
Antenatal care adalah pelayanan yang
diberikan secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Pelayanan
antenatal ini meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap
penyimpangan dan intervensi dasar yang dilakukan ( Depkes. 2000)
ANC mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk memantau kemajuan kehamilan
dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu, mengenal secara dini
adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
mempersiapkan kehamilan cukup bulan,melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya,
mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif,
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara optimal.(saefudin dkk 2000)
Kebijaksanaan Program Kunjungan ANC
sebaiknya di lakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada
trimester I, 1 kali pada trimester II, 2 kali pada trimester III. Kunjungan ANC
ideal adalah setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu
sampai umur kehamilan 32 minggu, 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai
kelahiran (Mochtar, 2001).
Di RSUD
Dr. DJASAMEN SARAGIH. Bidan Ny. Sondang
U Saragih , Amd. Keb sudah
berusaha untuk melakukan pemeriksaan ibu hamil dengan baik agar bila terjadi
kelainan atau komplikasi pada ibu hamil dapat terdeteksi sedini mungkin.
Dengan demikian, penulis ingin
mempelajari lebih mendalam tentang manajemen kebidanan pada ibu hamil normal,
sehingga dapat menjaga kesehatan ibu dan janin, melaksanakan asuhan yang
komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi
komplikasi, serta memberi pendidikan kesehatan yang efektif, efisien dan sesuai
dengan kebutuhan ibu hamil.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui
fisiologi kehamilan dan mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan
manajemen kebidanan yang tepat dan benar pada ibu hamil normal.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu
melaksanakan anamnesa pada ibu hamil
b. Mahasiswa mampu
menginterpretasi data ibu hamil
c. Mahasiswa mampu
mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan ibu hamil
d. Mahasiswa mampu
mengantisipasi diagnosa potensial
e. Mahasiswa mampu
merencanakan tindakan asuhan kebidanan
f. Mahasiswa mampu
mengimplementasikan atau melaksanakan
rencana tindakan
g. Mahasiswa mampu
mengevaluasi tindakan yang telah di laksanakan
C. MANFAAT
1.
Bagi Penulis
Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan
selama pendidikan.
2. Bagi Klien
Klien mendapatkan
asuhan kebidanan yang bermutu.
3.
Bagi Bidan
Bidan dapat
mendeteksi lebih dini, adanya kemungkinan komplikasi pada ibu hamil.
4. Bagi Instansi
Sebagai
dokumentasi dan bahan dalam penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu (Sarwono Prawirohdjo, 2008).
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional
dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga dalam menyambut keanggota
keluarga baru. Perlu pemantauan perubahan-perubahan fisik yang normal yang
dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi dan menatalaksana
setiap kondisi yang tidak normal (Depkes, 2007).
Kehamilan merupakan proses alamiah bukan proses patologis
yang tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada
indikasi (Yuni Kusmiyati dkk, 2008).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah
masa dimana wanita membawa embrio dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya
sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan
keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh yang membuat terjadinya
proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin.
2. Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan suatu mata rantai yang
berkesinam-bungan, terdiri dari :
a. Ovulasi
Ovulasi adalah
pecahnya follikel de graff diikuti keluarnya sel telur (ovum) dari folikel de graff. Ovum ini belum
sepenuhnya masak, masih akan melakukan pembelahan dan baru selesai bila
pembuahan terjadi. Ovulasi biasanya terjadi pada pertengahan siklus menstruasi.
b. Konsepsi
Konsepsi adalah
pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa
ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan
sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di
dalam uterus.
c. Fertilisasi
Fertilisasi (Pembuahan) adalah proses pertemuan dan
persenyawaan antara sel sperma dan sel telur. Proses ini tejadi di ampula tuba
pada hari ke sebelas sampai empat belas dalam siklus menstruasi.
Wanita mengalami ovulasi (peristiwa matangnya sel telur)
sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus, sperma yang
mengandung kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel
sperma dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas
uterus menuju tuba fallopi disinilah ovum dibuahi. Hanya satu sperma yang telah
mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke
vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisuda mengalami perubahan sehingga tidak
dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua
pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari wanita dan
pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot menurunkan bayi perempuan
dan xy zigot menurunkan bayi laki – laki.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan
zigot selama tiga hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap
digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta
kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula.
d. Implantasi dan
Nidasi pada uterus
Implantasi adalah
penempelan sel telur yang telah dibuahi pada endometrium.
Sedangkan nidasi
adalah masuknya atau tertanamnya
hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai
disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika
blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon – hormon chorionic
gonadotropin
e. Pembentukan placenta
Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena
pengaruh hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal. .
f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm (Yuni Kusmiyati dkk, 2008).
B. DIAGNOSA KEHAMILAN
1. Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda-tanda
persumptif:
1) Amenorea (tidak
mengalami menstruasi)
Bila seorang
wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah kawin mengeluh terlambat haid,
maka pikirkan bahwa dia hamil, meskipun keadaan stress, obat-obatan, penyakit
kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid.
Wanita harus
mengetahui tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) supaya dapat ditaksir umur
kehamilan dan taksiran tanggal persalinannya.
2) Mual dan muntah
Mual dan muntah
merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan.
Atau disebut juga dengan morning sickness.
3) Mengidam (ingin
makan khusus)
Ibu hamil sering
meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan trimester
pertama.
4) Pingsan
Bila berada pada
tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan.
5) Tidak ada selera
makan (anoreksia)
Hanya berlangsung
pada trimester pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali.
6) Mastodinia
Mastodinia adalah
rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar karena pengaruh
hormon estrogen dan progesteron.
7) Quickening
Quickening adalah
persepsi gerakan janin pertama, biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan
18-20 minggu.
8) Miksi sering
Karena kandung
kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada trimester
kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan akan muncul kembali karena kandung kemih
tertekan oleh kepala janin.
9) Kontipasi
Ini terjadi karena
efek relaksasi progesteron atau dapat juga karena perubahan pola makan.
10) Kulit
Pigmentasi kulit
oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta, dijumpai pada muka (cloasma gravidarum), areola mamae,
leher, perut berupa linea nigra.
b. Tanda-tanda
kemungkinan hamil
1) Perut membesar
2) Uterus membesar
3) Tanda Hegar
Tanda ini berupa
perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan
mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan. Tanda ini mulai
terlihat pada minggu ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
4) Tanda Goodell’s
Diketahui melalui
pemeriksaan bimanual. Servik terasa lebih lunak.
5) Tanda Chadwick
Dinding vagina
mengalami kongesti, warna kebiru-biruan.
6) Tanda Piskacek’s
Terjadinya
pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus dekat dengan implantasi plasenta.
7) Kontraksi-kontraksi
kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks)
8) Teraba ballottement
Ballotement adalah
tanda ada benda terapung atau melayang dalam cairan. Tanda ini muncul pada
minggu ke 16-20.
9) Test kehamilan
positif
Dilaksanakan
minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini
adalah mengetahui kadar hormon gonadotropin dalan urine. Kadar yang melebihi
ambang normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan (Ari
Sulistyawati, 2009).
c. Tanda pasti
(positif)
1) Denyut Jantung
Janin (DJJ)
Dapat didengar
dengan stetoskop lenec pada minggu 17-18, pada orang gemuk lebih lambat. Dengan
stetoskop ultrasonik (doppler) bisa lebih awal terdengar sekitar minggu ke-12.
2) Palpasi
Yang harus
ditentukan adalah outline janin. Biasanya jelas setelah minggu ke-22. Gerakan
janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke 24.
3) Pada pemeriksaan
USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio
4) Pada pemeriksaan
rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu) (Ari Sulistyawati, 2009).
2. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
a. Rontgenografi
Gambaran
tulang-tulang janin tampak setelah minggu ke-12 sampai 14. Pemeriksaan ini
hanya boleh dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnosis kehamilan dan atas
indikasi yang mendesak sekali, sebab janin sangat peka terhadap sinar X.
b. Ultrasonografi
(USG)
Alat ini menjadi
sangat penting dalam diagnosis kehamilan dan kelainan-kelainannya karena
gelombang suara sampai saat ini dinyatakan tidak berbahaya. Pada minggu ke-6,
sudah terlihat adanya kantong kehamilan.
c. Fetal Electro
Cardio Grafi (ECG)
d. Dapat direkam pada
minggu ke-12
e. Test laboratorium
Banyak tes yang
dapat dipakai, tetapi yang paling populer adalah tes inhibisi koagulasi. Tes
ini bertujuan mendeteksi adanya HCG dalam urin (Yuni Kusmiyati dkk, 2008).
3. Lama Kehamilan
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10
bulan. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimester), dimana kehamilan trimester
pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua berlangsung 15 minggu
yaitu minggu ke-13 hingga ke-27, trimester ketiga berlangsung 13 minggu yaitu
minggu ke-28 hingga ke-40 (Sarwono Prawirohdjo, 2008).
4. Usia Kehamilan
Menentukan usia kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai
cara di antarnya adalah:
a. Rumus Naegle
Rumus naegle
terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL). Caranya yaitu tanggal
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun ditambah
1.
b. Berdasarkan Tinggi
fundus uteri (TFU)
Dilakukan dengan
palpasi fundus dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilicus, atau processus xifoideus.
c. Rumus Mc. Donald
Fundus uteri
diukur dengan pita .
TFU x 2 dibagi 7 =
umur kehamilan (bulan)
TFU x 8 dibagi 7 =
umur kehamilan (minggu)
Mengukur Taksiran
Berat janin (TBJ):
(TFU dalam cm-n) x
155= berat janin (gram).
Keterangan:
Jika kepala janin
belum masuk panggul n = 12
Jika kepala janin
sudah masuk panggul n =11
d. Ultrasonografi
Dengan mengukur
diameter kantong kehamilan (GS= Gestasional
Sac) untuk kehamilan 6-12 minggu
Dengan mengukur
jarak kepal-bokong (GRI= Grown Rump
Length) untuk umur kehamilan 7-14 minggu
Dengan mengukur diameter
biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari 12 minggu (Yuni Kusmiyati dkk,
2008).
C. PERUBAHAN
FISIOLOGI PADA KEHAMILAN
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus, antara
lain :
1) Ukuran : Rahim
membesar akibat hyperplasia dan hipertropi otot rahim. Taksiran tinggi kasar pembesaran uterus pada perabaan fundus:
·
Tidak hamil: sebesar telur ayam (+ 30 g)
·
Kehamilan 8 minggu: sebesar telur bebek
·
Kehamilan 12 minggu: sebesar telur angsa
·
Kehamilan 16 minggu: pertengahan simfisis
dengan pusat
·
Kehamilan 20 minggu: pinggir bawah pusat
·
Kehamilan 24 minggu:pinggir atas pusat
·
Kehamilan 28 minggu: sepertiga pusat-xyphoid
·
Kehamilan 32 minggu: pertengahan
pusat-xyphoid
·
Kehamilan 36-42 minggu: 3-1 jari di bawah
xyphoid
2) Berat : Dari 30
gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan
3) Bentuk dan
konsistensi
Pada bulan – bulan pertama kehamilan bentuk rahim seperti buah alpokat.
Pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan bujur telur.
Rahim yang kira – kira sebesar telur ayam, pada kehamilan dua bulan sebesar
telur bebek dan kehamilan tiga bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama,
isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang sehingga bila diraba
terasa lebih panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft) disebut
tanda hegar. Pada kehamilan lima bulan, rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian – bagian janin dapat
diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.
4) Posisi rahim
a. Pada permulaan kehamilan, dalam letak anteflexi atau retroflexi.
b. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
5) Vaskularisasi :
Makin besarnya aliran darah arteri dan ovarika menuju rahim
6) Servik uteri :
Tanda chadwik dan goodell
b. Vagina
Vagina dan vulva
mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak
makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwik)
c. Ovarium
Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone
(kira – kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter
kurang lebih 3 cm).
d. Payudara
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba
nodule-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih
membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau diperas
keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.
e. Dinding Perut (Abdominal Well)
Pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah kulit sehingga
timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya
dan disebut linea nigra.
2. Sistem
Kardiovaskuler
a. Meningkatnya
kebutuhan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim. Curah jantung meningkat sampai 30-50 %.
b. Volume darah semakin
meningkat dimana jumlah serum lebih dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi
hemodilusi.
3. Sistem Urinaria
a. Ginjal bekerja
lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50%
atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai
sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang
akibat penekanan rahim yang membesar) (Ari Sulistyawati, 2009).
b. Pada bulan-bulan
pertama kelahiran kandung kencing tertekan sehingga sering timbul sering kencing.
Sering kencing tidak terjadi pada trimester kedua rahim mulai berkembang ke
rongga abdomen keluar panggul dan akan muncul kembali pada trimester akhir
karena kandung kencing tertekan oleh penurunan kepala janin (Yuni Kusmiyati
dkk, 2008).
4. Sistem Gastrointestinal
a. Pengaruh estrogen
yang meningkatkan pengeluaran asam lambung menyebabkan hypersalivasi, morning
sickness, emesis gravidarum, daerah lambung terasa panas.
b. Rahim yang
membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit atau
konstipasi.
5. Sistem Metabolisme
a. Metabolisme basal
naik hingga 15 – 20 %
b. Keseimbangan asam
basa menurun akibat hemodilusi darah dan kebutuhan mineral untuk janin.
c. Peningkatan
kebutuhan nutrisi ibu hamil yaitu :
1) Protein: ½
gr/kgBB/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ
kehamilan dan persiapan laktasi.
2) Kalori:
Kebutuhannya meningkat selama kehamilan dan laktasi, didapat dari karbohidrat,
lemak, dan protein.
3) Mineral yaitu :
Kalsium: 1,5 gram
setiap hari (30 – 40 gram untuk pembentukan tulang)
Fosfor: 2 gr
sehari
Zat besi: + 800 mg
atau 30 – 50 mg sehari.
Air lebih banyak
d. Penambahan berat
badan ibu hamil antara 6,5 – 16,5 kg selama hamil atau pertambahan ½ kg /
minggu.
6. Sistem
Muskuloskeletal
a. Pengaruh estrogen
dan progesteron memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvis
pada akhir kehamilan
b. Meningkatnya
pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus mengakibatkan sakit punggung dan
ligamen pada kehamilan tua (Ari Sulistyawati, 2009).
7. Kulit
Perubahan kulit
itu meliputi hyperpigmentasi (warna lebih gelap) pada pipi yang berbentuk
sepeti sayap kupu disebut cloasma gravidarum, linea nigra (pada perut), juga
pada areola mamae dan papilla mamae.
8. Sistem Pernapasan
Terjadi desakan
diafragma karena dorongan / pembesaran rahim dan akibat kebutuhan oksigen yang
meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam + 23 – 35% dari biasanya.
Lingkar dada wanita hamil agak membesar
9. Sistem Endokrin
beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti berikut ini:
a) Kelenjar tiroid : dapat membesar
sedikit
b) Kelenjar hipofise: dapat membesar terutama lobus anterior
c) Kelenjar adrenal : tidak begitu terpengaruh
D. PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
a.
Trimester pertama (1-13 minggu)
Pada trimester
pertama ini merasa kurang sehat dan sering membenci kehamilannya yang
disebabkan oleh rasa mual dan muntah. Pada pagi hari, ibu akan memperhatikan
perubahan pada dirinya untuk meyakinkan dirinya bahwa ia benar-benar hamil.
Kebutuhan sex menurun.
b.
Trimester kedua (14-27 minggu)
Ibu sudah terbiasa
oleh kadar hormon yang lebih tinggi sehingga merasa sehat, ibu sudah menerima
kehamilannya dan merasakan kehadiran bayinya dengan adanya gerakan janin. Ibu
merasa terlepas dari rasa kecemasan dan libidonya meningkat.
c.
Trimester ketiga (28-40 minggu)
Trimester ketiga
merupakan fase yang membutuhkan perhatian khusus karena pada trimester ini
kemungkinan komplikasi sangat mungkin terjadi, ukuran janin yang sudah mulai
membesar dan juga keseimbangan tubuh juga sudah mulai terganggu.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEHAMILAN
1. Faktor Fisik
a. Status Kesehatan
1) Kehamilan pada
usia tua
Kondisi fisik ibu
hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses
kelahirannya.
2) Kehamilan Multipel
Pada kasus
kehamilan multiple (kehamilan lebih dari satu janin) biasanya kondisi ibu
lemah.
3) Kehamilan dengan
penyakit penyerta
Ada dua
klasifikasi dasar yang berkaitan dengan penyakit yang dialami ibu hamil:
a) Penyakit akibat
langsung kehamilan, seperti: Hyperemesis gravidarum, preeklmapsia/eklampsia,
kehamilan ektopik, kelainan plasenta atau selaput janin, dan perdarhan
antepartum.
b) Penyakit yang
tidak langsung berhubungan dengan kehamilan, seperti penyakit pada alat
kandungan (karsinoma servik, tumor uteri, mioma uteri, dan lain sebagainya),
hipertensi, Pneumonia, TB paru, hemoroid, hepatitis, diabetes mellitus, IMS,
HIV/AIDS.
b. Gizi
Status gizi
merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena actor gizi
sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu hamil serta berguna dalam
pertumbuhan dan perkembangan janin.
c. Gaya Hidup
1)
Kebiasaan minum jamu
2)
Mitos, takhayul atau kepercayaan tertentu
3)
Aktivitas seksual
4)
Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
5)
Exercise atau senam hamil
6)
Merokok
7)
Minum minuman keras
8)
Ketergantungan obat/pengguna NAPZA
d. Kehamilan diluar
nikah dan kehamilan tidak diinginkan
Jika kehamilan
tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya,
sehingga tidak ada keinginan dari ibu untuk melakukan hal-hal positif yang
dapat meningkatkan kesehatan bayinya.
2. Faktor psikologis
Status emosional
dan psikologis ibu menentukan keadaan yang timbul sebagai akibat atau
diperburuk oleh kehamilan, sehingga dapat mengakibatkan kehamilan fisiologis
menjadi patologis (Yuni Kusmiyati dkk, 2008).
F. KETIDAKNYAMANAN PADA IBU HAMIL
Mual /
Muntah
(Trimester 1) |
Pereubahan
hormon estrogen dan progesteron menyebabkan mual dan muntah yang biasa
disebut morning sickness.
|
-
Makan roti kering,
biskuit, atau sereal kering sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari.
-
Makan sedikit tapi
sering
-
Minum air hangat setelah
bangun tidur
|
Payudara
mengencang
(Trimester 1, 2, 3) |
Karena perubahan
hormonal
|
-
Kenakan bra yang
mendukung baik dengan tali bahu yang luas.
-
Lakukan gerakan olahraga
dengan memutar bahu ke depan dan kembali kebelakang untuk meringankan nyeri
otot yang disebabkan oleh payudara yang berat.
|
Sakit
punggung
(Trimester 1, 2, 3) |
umur
janin meningkat, maka rahim akan tambah besar, sehingga terjadi peregangan otot
perut dan otot perut bagian bawah.
|
- Tidur miring dengan bantal di letakkan
antara kaki
- Mengganjal
punggung dengan bantal saat tidur
|
Gigi
bermasalah
(Trimester 1, 2, 3) |
-
Pembuluh kapiler
(pembuluh darah kecil) meningkat dalam kehamilan. Sehingga meningkatkan
resiko perdarahan gusi saat sikat gigi.
|
-
Gunakan sikat gigi
lembut pada saat gosok gigi.
-
Berkumur air hangat
-
Periksa gigi secara
teratur
|
Sembelit
(Trimester 1, 2, 3) |
-
hormon Progesteron meningkat
saat kehamilan dapat melemaskan saluran pencernaan dan memperlambat gerakan
dan efisiensi dari usus.
-
Tablet zat besi juga dapat mengakibatkan sembelit.
|
-
Makan makanan berserat
tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sereal.
-
Minum setidaknya 8-10
gelas cairan non-kafein sehari (air putih)
-
Olahraga teratur
sangatlah membantu.
|
pusing
(Trimester 1, 2, 3) |
-
Karena tekanan darah
lebih rendah selama kehamilan, mungkin mudah merasa pusing.
-
Bisa juga disebabkan
karena Perubahan posisi mendadak (misalnya dari duduk ke berdiri) menyebabkan
perubahan cepat. Hal ini dapat membuat merasa pusing.
|
-
Jika Anda berbaring,
cobalah miringkan badan Anda dahulu selama beberapa detik. Lalu duduk di
sisi tempat tidur sesaat sebelum bangun.
-
Pastikan untuk minum
banyak cairan sepanjang hari.
-
Hindari berbaring
telentang.
-
Minum tablet tambah
darah secara teratur.
|
Merasa
Cepat Lelah
(Trimester 1, 3) |
-
Bisa juga disebabkan karena Kurang
tidur karena ketidaknyamanan umum kehamilan dapat membuat keluhan kelelahan
lebih buruk.
|
-
Kurangi aktivitas yang berlebihan.
-
Makan teratur, namun
mengurangi gula
|
Sering
kencing (Trimester 1, 3)
|
Rahim
yang semakin membesar, maka terjadi penekanan pada kandung kemih. Tekanan ini
membuat merasa seolah-olah harus buang air kecil.
|
-
Segera kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan
ingin BAK.
-
Lakukan Latihan Kegel
untuk memperkuat otot-otot panggul Anda.
|
Sakit
kepala
(Trimester 1, 2, 3) |
Bisa juga
disebabkan karena stress dan ketegangan.
|
-
Makan dan minum secara
berkala.
-
Kurangi kafein secara
bertahap.
-
Kain dingin ditekankan
di dahi Anda dapat membantu.
|
Mimisan
(Trimester 1, 2, 3) |
Hormon progesteron kehamilan membuat dilatasi
pembuluh darah, yang dapat menyebabkan perdarahan lebih dari normal.
|
-
Posisikan kepalanya
sedikit ke depan sehingga darah tidak mengalir kembali ke tenggorokan.
-
Untuk menghentikan
mimisan tempelkan kain dingin pada batang hidung.
|
Kaki
Kram
(Trimester 1, 2, 3) |
-
Disebabkan karena tekanan
uterus pada syaraf.
-
Bisa juga disebabkan
karena keletihan.
|
- Hindari
berdiri dalam jangka waktu yang lama.
- Mandi
air hangat sebelum tidur sangat membantu otot kaki menjadi lebih rileks
- Tidur
dengan bantal di bawah lutut
|
Gangguan
Tidur
(Trimester 1, 2, 3) |
-
Bisa juga disebabkan karena sering
bangun untuk buang air kecil
|
Mandi air hangat sebelum tidur, makanan
ringan, atau susu hangat dapat membantu
|
Wasir
(Trimester 2, 3) |
Tekanan
di anus dari kehamilan menyebabkan pembuluh darah di daerah tersebut
membengkak.
|
- Jangan menunda buang air besar ketika sudah
terasa ingin BAB
- Cobalah
untuk tidak berdiri atau duduk untuk waktu yang lama.
|
Varises
(Trimester
1, 2, 3)
|
Rahim
yang membesar juga dapat membatasi peredaran darah kembali dari kaki.
|
- Hindari
menyilangkan kaki dan berdiri untuk waktu yang lama.
- Hindari
pakaian yang ketat
- Letakkan
kaki lebih tinggi dari kepala selama 10-20 menit.
|
Heartburn
& pencernaan terganggu
(Trimester 1, 2, 3) |
Perubahan hormon memperlambat motalitas
saluran pencernaan, sehingga asam lambung kadang kembali ke
kerongkongan.
|
-
Makan sedikit tapi
sering
-
Makan duduk dan mencoba
untuk tetap santai saat makan.
-
Mengunyah makanan secara
menyeluruh.
|
Pembengkakan
(edema)
(Trimester
3)
|
Selama kehamilan, tubuh Anda mempertahankan air,
yang dapat menyebabkan pembengkakan (edema).Hal ini biasanya terjadi pada
kaki dan pergelangan kaki, tapi kadang-kadang tangan, lengan, dan
wajah.
|
-
Kurangi konsumsi garam yang ber;lebihan
-
Pastikan untuk minum
8-10 gelas cairan sehari.
-
Lepaskan cincin anda
jika mereka tampaknya akan semakin ketat.
|
Sesak
napas
(Trimester 3) |
Rahim menekan diafragma, sehingga sulit untuk
bernapas bebas.
|
-
Ketika berbaring,
berbaringlah miring.
-
Gunakan bantal tambahan
di malam hari.
-
Duduklah ketika merasa
sesak napas. Berjongkok atau membungkuk dapat membantu jika tidak ada
kursi yang tersedia.Berpegang pada sesuatu untuk menenangkan diri.
|
Keputihan
(Trimester
1, 2 dan 3)
|
Hiperplasia mukosa vagina.
|
-
Tingkatkan kebersihan
dengan mandi setiap hari
-
Memakai pakaian dalam
yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya.
|
Keringat
bertambah
(secara
perlahan terus meningkat selama kehamilan)
|
Peningkatan kelenjar keringat akibat perubahan
hormonal
|
Pakailah
pakaian yang tipis dan longgar
|
Gatal-Gatal
(pada
semua trimester)
|
Kemungkinan karena hipersensitifitas terhadap
antigen placenta.
|
-
Kompres dingin pada
daerah yang gatal.
|
G. PEMERIKSAAN
KEHAMILAN
1. Tujuan Pemeriksaan kehamilan
a. Bertujuan untuk
menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu juga bayinya selama
kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
b. Mengenali dan
menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan.
c. Mengenali dan
mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
d. Menurunkan angka
mordibitas dan mortalitas ibu dan anak.
e. Memberikan
nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi nantinya.
2. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Jadwal pemeriksaan
kehamilan yang ideal:
a. Pemeriksaan
pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan
b. Periksa ulang tiap
1 bulan sekali sampai umur kehamilan 7 bulan (28 minggu)
c. Pemeriksaan ulang
tiap 2 kali sebulan yaitu tiap 2 minggu sekali mulai umur kehamilan 28 minggu
sampai 36 minggu (7 bulan-9 bulan)
d. Pemeriksaan
kehamilan tiap minggu setelah umur kehamilan 36 minggu lebih
e. Periksa ulang
khusus sewaktu-waktu apabila ada keluhan selama kehamilan
3. Pemeriksaan Ibu Hamil
a. Anamnesa
a) Anamnesa identitas
ibu dan suami: nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya.
b) Anamnesa umum:
mengenai keluhan yang dirasakan, HPHT dan riwayat kehamilan, persalinan, nifas,
menstruasi, kebiasaan, kebutuhan sehari-hari, status perkawinan, dan
sebagainya.
b. Inspeksi dan
Pemeriksaan Fisik diagnostik
Pemeriksaan
seluruh tubuh secara baik meliputi: tekanan darah, suhu, pernafasan, denyut
nadi, berat badan, tinggi badan, status present, dan sebaginya.
c. Perkusi
Dilakukan jika ada
indikasi
d. Palpasi
Palpasi abdomen untuk menentukan:
1) Besar dan
konsistensi rahim
2) Bagian-bagian
janin, letak, presentasi
3) Gerakan janin
4) Kontraksi rahim
Braxton Hicks dan his
Manuver palpasi menurut Leopold:
a) Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan
bagian janin dalam Fundus
b) Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan
dan kiri, Menentukan letak punggung janin, dan ekstremitas
c) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin
d) Leopold IV : Menentukan bagian terbawah janin apakah
sudah masuk panggul dan seberapa jauh penurunannya..
e. Auskultasi
Mengukur Denyut
jantung janin (DJJ)
Cara menghitung
DJJ:
2)
Setiap menit misalnya 140 kali per menit
3)
Dihitung 3x5 detik secara berurutan, dengan cara ini
dapat diketahui teratur tidaknya DJJ, contoh:
11 12 13
DJJ= 4x (11+12+13) = 136 kali per menit teratur
10 14 9
DJJ= 4x (10+14+9) = 132 kali per menit tidak teratur
f. Pemeriksaan dalam
Pada kehamilan
dilakukan jika ada indikasi.
Guna pemeriksaan
dalam adalah untuk mengetahui:
1) Pembukaan serviks
2) Bagian terbawah
janin
3) Secara umum dapat
dievaluasi keadaan vagina, serviks, dan panggul
4) Pelvimetri klinik
atau pengukuran panggul dalam
g. Pemeriksaan
Laboratorium
1) Darah : Hb
2) Urin : Protein dan
glukosa (Rustam Mochtar, 1998).
H. MANAJEMEN
KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta ketrampilan dalam rangkaian/tahapan
yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien .
Manajemen kebidanan terdiri atas langkah-langkah berikut
ini:
1. Pengumpulan data
Kegiatan
pengumpulan data dimulai saat pasien masuk dan dilanjutkan secara terus-menerus
selama proses asuhan kebidanan berlangsung data dapat dikumpulkan dari berbagai
sumber melalui tiga teknik, yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
laboratorium.
Bagian-bagian penting
dari anamnesis antara lain sebagai berikut:
a. Data Subjektif:
biodata, alasan datang dan keluhan utama, Riwayat kebidanan, Riwayat kesehatan,
Kebiasaan, Kebutuhan sehari-hari (pola makan, eliminasi, personal hygiene,
aktivitas sehari-hari, pola istirahat, dan pola seksual), respon ibu, suami,
dan keluarga terhadap kehamilan, status perkawinan, adat istiadat setempat yang
berkaitan dengan masa hamil, dan pengetahuan ibu tentang kehamilan ( Ari
Sulistyawati, 2009).
b. Data Objektif:
keadaan umum, kesadaran, tanda vital, pemeriksaan kepala sampai kaki,
pemeriksaan obstetric, pemeriksaan penunjang / data laboratorium.
2. Interpretasi data
dasar
Pada langkah ini
dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah, dan kebutuhan pasien
berdasarkan interpretasi yang benar atas
data-data yang telah dikumpulkan. Dalam langkah kedua ini Bidan membagi
interpretasi data dalam tiga bagian yaitu:
a. Diagnosis
Kebidanan/Nomenklatur
Dalam
bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain: paritas, usia kehamilan
dalam minggu, keadaan janin, normal atau tidak normal.
b. Masalah
Masalah sering
berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap
diagnosisnya.
c. Kebutuhan Pasien
Dalam bagian ini
bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya.
3. Merumuskan
Diagnosis/masalah Potensial
Pada langkah ini
bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah yang lain juga.
4. Mengantisipasi
penanganan segera
Pada beberapa
situasi yang memerlukan penanganan segera (emergensi) bidan harus segera
melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasien, tetapi kadang juga berada pada
situasi pasien yang memerlukan tindakan segera sementara menunggu instruksi
dokter, atau bahkan mungkin juga pasien yang memerlukan konsultasi dengan tim
kesehatan lain.
5. Merencanakan
Asuhan kebidanan
Pada langkah ini
direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah sebelumnya. Semua
perencanaan yang di buat harus berdasarkan pertimbangan yang tepat, meliputi
pengetahuan, teori yang up to date,
perawatan berdasarkan bukti, serta divalidasikan dengan asumsi mengenai apa
yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh pasien.
6. Pelaksanaan Asuhan
Kebidanan
Pada langkah ini
rencana asuhan menyeluruh yang telah disusun dilaksanakan secara efisien dan
aman.
7. Evaluasi
Untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan asuhan yang diberikan kepada pasien (Ari Sulistyawati,
2009).
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL T.M III
PADA NY.M UMUR 29 TAHUN GIIi PIi AO HAMIL 38 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI RSUD
Dr.DJASAMEN SARAGIH TAHUN 2014
Tanggal :
15 September 2014
Waktu :10.45 WIB
Tempat : Poliklinik Ibu Hamil RSUD Dr.Djasamen
Saragih
I.
PENGUMPULAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama(initial ibu) : Ny. “M” Nama
(initial suami) : Tn “R”
Umur : 29 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Suku Bangsa : Batak/Indonesia Suku
Bangsa : Batak/Indonesia
Pendidikan : SMA Pemdidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Berkebun
Alamat : Dolok ilir Alamat : Dolok ilir
Tanggal masuk : 15 September 2014
No. RM : -
2. Alasan Datang :
Ibu mengatakan
akan memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan
mengeluh sering kencing
4. Riwayat Obstetric
dan ginekologi
a. Riwayat kehamilan,
persalinan dan nifas yang lalu.
Ke
|
Umur
Kehamilan
|
Jenis Persalinan
|
Penolong Persalinan
|
Nifas
|
Keadaan Anak
|
||||||||
Spontan
|
Tindakan
|
Op
|
Kontraksi
|
Laktasi
|
Perdarahan
|
Hidup
|
Meninggal
|
||||||
Umur
|
Jk
|
Umur
|
Jk
|
Sebab
|
|||||||||
1
|
39 Minggu
|
Ö
|
-
|
-
|
Bidan
|
Baik
|
Lancar
|
Normal
|
9 Th
|
Perempuan
|
-
|
-
|
-
|
2
|
39 Minggu
|
ü
|
-
|
-
|
Bidan
|
Baik
|
Lancar
|
Normal
|
5 Th
|
Laki-laki
|
-
|
-
|
-
|
3
|
KE
|
|
HA
|
MI
|
LAN
|
|
SE
|
KA
|
RA
|
NG
|
|
|
|
b. Riwayat haid
·
Menarche : 13 Tahun Flour
Albus : -
·
Siklus/teratur : ±
28 hari/ Warna : -
teratur
·
Lama/Jumlah : 5
Hari/ Bau : -
3x ganti balut
·
Dysmenorhea : ada Lamanya : -
·
HPHT : 20 – 12 - 2013 Gatal : -
·
TTP : 27 – 09 - 2014 Usia Kehamilan : 9 bulan(38 mgg)
c. Riwayat penggunaan
kontrasepsi
·
Jenis kontrasepsi :
Pil
·
Lama :
-
·
Alasan Lepas : Ibu mengatakan ingin mempunyai anak lagi
·
Rencana yang akan datang : Ibu mengatakan ingin melakukan Tubektomi
·
Alasan : Ibu mengatakan sudah cukup dengan 3 anak
5. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang
pernah diderita
·
Penyakit infeksi : Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit infeksi seperti TBC dan Hepatitis.
·
Penyakit keturunan : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
keturunan seperti diabetes militus dan hipertensi
·
Kecelakaan/trauma : Ibu mengatakan tidak pernah jatuh dari pohon
atau sepeda motor yang sampai harus opname di rumah sakit
·
Penyakit yang dioperasi :
Ibu mengatakan tidak pernah melakukan
operasi
·
Penyakit organik : Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit organik seperti ginjal dan jantung.
b. Kesehatan ibu
sekarang
·
Penyakit infeksi : Ibu mengatakan sekarang tidak menderita penyakita infeksi seperti TBC dan hepatitis.
·
Penyakit keturunan : Ibu mengatakan sekarang tidak menderita
penyakit keturunan seperti diabetes militus dan hipertensi.
·
Penyakit organik : Ibu mengatakan sekarang tidak menderita
penyakit seperti ginjal dan jantung.
c. Kesehatan keluarga
·
Penyakit infeksi : Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada
yang menderita penyakit infeksi seperti TBC
·
Penyakit keturunan : Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada
yang menderita penyakit keturunan seperti hipertensi dan diabetes militus.
·
Penyakit organik : Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada
yang menderita penyakit organik seperti ginjal dan jantung.
·
Riwayat Gemelli : Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada
riwayat kembar.
6. Kebiasaan
·
Pantang makan : Ibu mengatakan tidak mempunyai pantang makan
apapun.
·
Minum jamu : Ibu mengatakan tidak minum jamu.
·
Obat-obatan : Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan
lain selain dari bidan.
·
Miras / rokok : Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi minuman
keras dan merokok.
·
Memelihara binatang : Ibu mengatakan tidak memelihara binatang
apapun seperti kucing, anjing dan ayam.
7. Kebutuhan
Sehari-hari
Sebelum Hamil Selama
Hamil
a. Pola nutrisi
·
Makan 3
kali sehari 3
kali sehari
·
Porsi 1
piring penuh 1
piring sedang
·
Jenis
bervarias
Bervariasi
·
Macam
nasi, lauk , sayur nasi,
lauk, sayur
·
Gangguan
Tidak ada Tidak ada
·
Minum +
6 –7 gelas / hari +
8 – 9 gelas / hari
·
Jenis
Air putih, teh
Air putih, teh
·
Gangguan
Tidak ada
Tidak ada
b. Pola eliminasi
·
BAB
1 kali sehari 1
kali sehari
·
Warna
kuning kecoklatan kuning kecoklatan
·
Konsistensi lembek lembek
·
Gangguan
Tidak ada
Tidak ada
·
BAK
± 6 kali sehari + 8 kali sehari
·
Warna
kuning jernih
kuning jernih
·
Gangguan
Tidak ada
Tidak ada
c. Pola istirahat
·
Siang
+ 2 jam
+ 1 jam
·
Malam +
8 jam +
7 jam
·
Gangguan
Tidak ada
Tidak ada
d. Pola aktivitas Ibu mengatakan Ibu mengatakan
Melakukan pekerjaan melakukan pekerjaan
rumah
tangga, seperti rumah tangga,
seperti
menyapu,
mengepel, menyapu,mencuci
mencuci
e. Pola personal
hygiene
·
Mandi
2 kali sehari 2
kali sehari
·
Keramas 3
kali seminggu 2 kali seminggu
·
Gosok gigi 2
kali sehari 2
kali sehari
·
Ganti baju 2
kali sehari 2 kali sehari
f. Pola Seksual
·
Frekuensi 2
kali seminggu 1 kali
seminggu
·
Gangguan
Tidak ada
Tidak ada
8. Data Psikologis
·
Status anak yang dikandung : anak sah
·
Tanggapan ibu atas kehamilannya : ibu merasa senang atas
kehamilannya.
·
Tanggapan suami dan keluarganya : suami dan keluarga merasa
senang.
·
Kesiapan mental ibu : Ibu mengatakan sudah siap dalam menghadapi
persalinan nantinya.
9. Data sosial ekonomi
·
Tanggung jawab perekonomian : Suami
·
Pengambil keputusan : Suami.
10. Data Perkawinan
·
Status perkawinan : Sah
·
Perkawinan ke- : pertama
·
Lama perkawinan : 9 tahun
11. Data spiritual
Ibu mengatakan
menjalankan ibadah sesuai agamanya
yaitu kristen
12. Data Sosial Budaya
Ibu mengatakan tidak pantangan kebudayaan selama kehamilan
13. Data Pengetahuan
Ibu
Ibu mengatakan
sudah mengetahui pentingnya ANC secara rutin dari bidan.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Keadaan umum : Baik
c. Tanda vital : Tensi : 120/80 mmHg Nadi : 76 x /menit
Suhu : 37o C Respirasi : 20 x /menit
d. Tinggi badan : 155 cm
e. Berat badan : 62 kg
f. LILA : 24 cm
g. Status Present :
·
Kepala-Muka
ü
Kulit
Kepala : Bersih
ü
Rambut : Bersih, tidak rontok
ü
Muka : tidak pucat, tidak oedem
ü
Mata : simetris
Konjungtiva
: tidak anemis
Sclera : Tidak ikterik
ü
Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada
polip
ü
Mulut/bibir : Bersih,
tidak ada stomatitis, gusi tidak berdarah
ü
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
·
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
dan kelenjar limfe
·
Aksila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
·
Dada : simetris
·
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada
pembesaran hepar dan limpa
·
Genetalia : tidak
dilakukan
·
Anus : Tidak
dilakukan
·
Ekstremitas :
Atas : Bersih, tidak pucat, tidak oedem
Bawah : Bersih,
tidak pucat, tidak oedem, tidak varices
2. Pemeriksaan
Obstetri
a. Inspeksi
·
Muka : Terdapat cloasma gravidarum, tidak
oedem,tidak
pucat
·
Mamae : Simetris, areola menghitam, puting susu
menonjol
·
Abdomen : terlihat pembesaran sesuai dengan umur
kehamilan,
terdapat linea nigra dan striae
gravidarum
·
Genetalia
: Tidak dilakukan
b. Palpasi
·
Mamae
: Kolostrum sudah keluar
·
Leopold I : TFU
34 cm di atas
simfisis
Bagian atas teraba satu bagian bulat,
lunak, tidak melenting berarti bokong janin
·
Leopold II :
- Pada bagian kiri perut ibu teraba
tahanan memanjang yaitu punggung janin,
-
Pada bagian kanan perut ibu
teraba - bagian terkecil yaitu
extremitas janin.
·
Leopold III : Pada bagian bawah teraba bulat, keras,
melenting yaitu kepala
·
Leopold IV : Kepala sudah masuk panggul 3/5 bagian
·
TFU : 34 cm
·
TBJ : (34 - 11) x 155
3565 gram
c. Auskultasi
·
DJJ/Reguler : 140 / menit
d. Perkusi
·
Reflek patella kanan : Tidak dilakukan
·
Reflek patella kiri : Tidak dilakukan
e. Pemeriksaan
Panggul Luar dan dalam
·
Tidak di lakukan
3. Pemeriksaan
Penunjang
·
Pemeriksaan laboratorium : Hb : Tidak Dilakukan
·
Pemeriksaan Rontgen : Tidak dilakukan
·
USG : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa
Nomenklatur / Kebidanan
Ny. M, Umur 29 tahun, GIIi PIi AO
hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, presentasi
kepala, sudah panggul 3/5 bagian dengan
hamil normal
Data dasar :
Data S : - Ibu
mengatakan bernama Ny. M dan berumur 29 tahun
- Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke
tiga sudah pernah melahirkan dan belum
pernah keguguran
- Ibu
mengatakan haid terakhir tanggal 20
Desember 2013
Data O : TTV :
TD : 120/80 mmH N : 76x/menit
Suhu :
37o C R : 20 x / menit
KU : Baik
TB : 155 cm
BB : 62 kg
·
Leopold I : TFU
34 cm di atas
simfisis
Bagian atas teraba satu bagian bulat,
lunak, tidak melenting berarti bokong janin
·
Leopold II : -
Pada bagian kiri perut ibu teraba
tahanan memanjang yaitu punggung janin,
- Pada bagian kanan perut ibu teraba
bagian – bagian terkecil yaitu extremitas janin.
·
Leopold III : Pada
bagian bawah teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala
·
Leopold IV : Kepala
sudah masuk panggul3/5 bagian
·
TFU : 34 cm
·
TBJ : 3565 gram
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
Tidak ada
III. DIAGNOSA PETENSIAL
Tidak ada
IV. ANTISIPASI
PENANGANAN SEGERA
Tidak dilakukan
V. PLANNING / RENCANA
TINDAKAN
(Tanggal 15 September 2014, Pukul 11.00 WIB)
1. Beritahu ibu
tentang hasil pemeriksaan
2. Jelaskan pada ibu
penyebab sering kencing
3. Jelaskan pada ibu
cara mengatasi sering kencing
4. Anjurkan Ibu untuk melakukan
pemeriksaan USG pada Dr. Ferry M Simatupang , Sp.OG
5. Anjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang
VI. IMPLEMENTASI
(Tanggal 15 September 2014, pukul 11.15 WIB)
1. Memberitahu ibu
tentang hasil pemeriksaan yaitu ibu dan janinnya dalam keadaan sehat dan
normal.
TD : 120/80 mmHg N : 76x/menit
S : 37o C R : 20x/menit
2. Menjelaskan pada
ibu ketidak nyamanan pada T.M III yaitu sering kencing yang di sebabkan karena tekanan
uterus pada kandung kemih atau kandung kencing, dan itu merupakan hal yang
normal
3. Menjelaskan pada
ibu cara mengatasi sering kencing yaitu :
a. Kosongkan saat
terasa ada dorongan untuk kencing
b. Perbanyak minum
pada siang hari dan kurangi minum pda malam hari
c. Ganti celana dalam
apabila sudah terasalembab atau basah
4. Menganjurkan Ibu untuk melakukan
pemeriksaan USG pada Dr. Ferry M Simatupang Sp.OG
5. Menganjurkan pada
ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi pada tanggal 30 September 2014 atau sewaktu – waktu bila ada keluhan
VII. EVALUASI
(Tanggal 15 September 2014, pukul 11.25 WIB)
1. Ibu sudah mengerti
tentang hasil pemeriksaan yang telah di jelaskan
2. Ibu sudah mengerti
dengan penjelasan yang di sampaikan bahwa sering kencing merupakan hal yang
normal
3. Ibu sudah
mengetahui cara mengatasi sering kencing dan bersedia untuk melakukan anjuran
yang di sampaikan
4. Ibu Sudah melakukan pemeriksaan USG pada
Dr. Ferry M Simatupang, Sp.OG
5. Ibu bersedia untuk
melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi pada tanggal 30 Januari 2012 atau
sewaktu-waktu bila ada keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari pengkajian kasus asuhan kebidanan
ibu hamil pada tanggal 15
September 2014 di RSUD
Dr.DJASAMEN SARAGIH, pada Ny. M, Umur 29 tahun, GIiI PIi AO
hamil 38 minggu, janin
tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, presentasi
kepala, sudah masuk panggul 3/5 bagian dengan hamil normal. Dari asuhan yang
dilakukan menurut teori dan yang dilakukan di lahan praktik terdapat
kesenjangan,
Di dalam laporan ini telah dibahas tentang asuhan yang
diberikan pada ibu hamil, yaitu:
1. Asuhan kebidanan
menurut teori
a. Anamnesa
Anamnesa yang diberikan meliputi identitas, keluhan,
riwayat obstetrik dan ginekologi, riwayat kesehatan, pennggunaan KB, pola
kebiasaan, data pisikologis, sosial budaya, perekonomian, riwayat kehamilan,
data perkawinan dan penggetahuan.
b. Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan TTV,
antropometri, status present, pemeriksaan obstetrik, Leopold, TFU, TBJ, DJJ,
panggul luar, panggul dalam dan pemeriksaan penunjang.
c. Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan data subjektif dan data
objektif
d. Perencanan
tindakan/planning.
Berupa penjelasan
dan penanganan dari diagnosa dan keluhan
2. Asuhan kebidanan
menurut lahan praktik, meliputi:
a. Anamnesa
Anamnesa yang dilakukan hanya meliputi identitas,
keluhan, riwayat persalinan, riwayat haid, riwayat kesehatan dan data
perkawinan.
b. Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan TTV,
antropometri, status present, pemeriksaan obstetri, Leopold, TFU, DJJ.
c. Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan keluhan dan hasil
pemeriksaan.
d. Perencanaan
tindakan
Perencanan disesuaikan menurut
diagnosa.
Maka dalam hal ini ada kesenjangan antara teori dan
praktek. Hal ini dikarenakan keterbatasan alat dan keterbatasan waktu.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
a. Anamnesa
Dari segi Identitas antara yang ada
di teori dan di lahan praktik terdapat kesenjangannya yaitu penghasilan suami
Ny M pada lahan praktik tidak ditanya.
b. Pemeriksaan
Dari segi pemeriksaan antara yang ada di teori dan yang
dilakukan lahan praktik terdapat kesenjangan yaitu pemeriksaan genetalia,
reflek patella kanan dan kiri, panggul luar dan pemeriksaan panggul dalam tidak
dilakukan.
Kehamilan adalah
proses dimana sperma menembus ovum sehingga menjadi konsepsi dan fertilisasi
sampai lahirnya janin. Lama kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan),
dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Dari kasus asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny.
M, Umur 29 tahun, GIIi PIi AO
hamil 38 minggu, janin
tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, presentasi
kepala, sudah masuk pintu atas panggul.
Kasus tersebut merupakan kehamilan normal.
B. Saran
- Bagi Penulis
Penulis dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan.
- Bagi Klien
Klien mendapatkan
asuhan kebidanan yang bermutu.
- Bagi Institusi
Sebagai
dokumentasi dan bahan dalam penelitian selanjutnya.
- Bagi Bidan
Bidan dapat
mendeteksi lebih dini, adanya kemungkinan komplikasi pada ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi, Hanum.2010. Biologi
reproduksi , Yogyakarta : Nuha Medika
Manuaba, Ida Bagus Gde.2000. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan
Mufdlillah, 2009. Panduan
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jogjakarta: Nuha Medika
Coad, Jane.2006. Anatomi
dan Fisiolagi untuk Bidan. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono.2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono.2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Komentar
Posting Komentar